Kemarin siang, saya membuka pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin, sebuah Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) melalui mekanisme Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) melalui pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bertempat di ruangan PKK Limapuluh Kota.
Rakyat miskin banyak terlihat di depan mata. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Memperhatikan akar kata "miskin" yang disebut di atas sebagai ketidak mampuan yang berarti diam atau tidak bergerak diperoleh kesan bahwa faktor utama penyebab kemiskinan adalah sikap berdiam diri, enggan, atau tidak dapat bergerak dan berusaha. Keengganan berusaha adalah penganiayaan terhadap diri sendiri, sedang ketidakmampuan berusaha antara lain disebabkan oleh penganiyaan manusia lain.
Ketidakmampuan berusaha yang disebabkan oleh orang lain diistilahkan pula dengan kemiskinan struktural. Kesan ini lebih jelas lagi bila diperhatikan bahwa jaminan rezeki yang dijanjikan Tuhan, ditujukan kepada makhluk yang dinamainya dabbah, yang arti harfiahnya adalah yang bergerak.
Tidak ada satu dabbah pun di bumi kecuali Allah yang menjamin rezekinya
(QS Hud [11]: 6).
Ayat ini "menjamin" siapa yang aktif bergerak mencari rezeki, bukan yang diam menanti. Lebih tegas lagi dinyatakannya bahwa, “ Allah telah menganugerahkan kepada kamu segala apa yang kamu minta (butuhkan dan inginkan). Jika kamu mengitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak mampu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia sangat aniaya lagi sangat kufur (95 Ibrahim [14]: 34).
Sumber daya alam yang disiapkan Allah untuk umat manusia tidak terhingga dan tidak terbatas. Seandainya sesuatu telah habis, maka ada alternatif lain yang disediakan Allah selama manusia berusaha. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk berkata bahwa sumber daya alam terbatas, tetapi sikap manusia terhadap pihak lain, dan sikapnya terhadap dirinya itulah yang menjadikan sebagian manusia tidak memperoleh sumber daya alam tersebut.
Kemiskinan terjadi akibat adanya ketidakseimbangan dalam perolehan atau penggunaan sumber daya alam itu, yang diistilahkan oleh ayat di atas dengan sikap aniaya, atau karena keengganan manusia menggali sumber daya alam itu untuk mengangkatNya ke permukaan, atau untuk menemukan alternatif pengganti. Dan kedua hal terakhir inilah yang diistilahkan oleh ayat di atas dengan sikap kufur.
*****
Program Pemberdayaan Fakir Miskin merupakan suatu program pendidikan, pembimbingan dan pengarahan kepada keluarga fakir miskin, agar mau dan mampu menjangkau fasilitas dan kemudahan pembangunan yang tersedia untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin didasarkan pada pendekatan “Pembangunan Bertumpu Pada Kelompok” (community based development approach). Pendekatan pada kelompok ini didasarkan atas dasar kesamaan tujuan, kesamaan kegiatan, kesamaan domisili, yang pada dasarnya mengarah pada efisiensi, efektivitas serta mendorong tumbuh dan berkembangnya capital social (modal sosial). Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bukan sebagai tujuan, tetapi sebagai wadah/organisasi dalam mengelola Usaha Ekonomi Produktif.
Melalui kegiatan pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Limapuluh Kota dilakukan Bimbingan teknis untuk 10 kelompok KUBE-FM bagaimana BERTERNAK ITIK YANG BAIK, yang merupakan usaha secara berkelompok untuk mengentaskan kemiskinan mereka yang akan diberikan bantuan 100 ekor untuk satu kelompok.
Saya menutupnya dengan kalimat ITIK ( Ingat Telur Itu Keluar) , apabila tidak ada lagi yang keluar berarti pemeliharaan ,makananya yang tidak baik. Dan contohlah itik yang selalu bergerak mencari makan apabila pagi telah tiba dan pulang disore hari dengan membawa telur. Jangan kalah dengan itik, maka bergeraklah selalu dalam upaya mencari reZki. Kemiskinan bukan warisan.
Saiful Guci – Pulutan, "11/14/2014".
0 Komentar