Aftrayani sedang melayani pembeli makanan khas Kota Payakumbuh di gerai yang terletak pada lantai II Nagoya Hill, Batam. |
Gerai di bawah naungan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan tersebut, sekaligus untuk promosi makanan khas Kota Payakumbuh terhadap masyarakat luas. Begitu juga, tak tanggung-tanggung, gerai yang dibentuk turut dinamakan dengan Kota Payakumbuh.
“Selain untuk promosi terhadap Kota Payakumbuh, pembukaan gerai di luar daerah sekaligus dalam upaya menghadapi MEA 2015 ini. Untuk perdana, kita membuka gerai di pusat perdagangan di pulau Batam,” ujar Dahler Kepala Diskoperindag Kota Payakumbuh, Minggu (1/4) kemarin.
Dijelaskannya, Diskoperindag Kota Payakumbuh sengaja memilih Kota Batam untuk promosi daerah. Hal tersebut berdasarkan, pulau Batam merupakan gerbang perdagangan internasional, sehingga sangat membantu dalam promosi makanan khas tradisional Kota Payakumbuh terhadap dunia luas.
“Semua orang tahu, Batam merupakan salah satu pusat perdagangan internasional. Gerai Kota Payakumbuh dibuka pada lantai II Nagoya Mall Batam. Dengan membuka gerai disana, otomastis makanan tradisional kita mudah untuk dikenal oleh dunia luar,” ucapnya.
Dikatakannya, dalam pembukaan gerai tersebut, Diskoperindag Kota Payakumbuh hanya sebagai pembina terhadap Usaha Kecil dan Menegah (UKM) yang ada di daerah dan dibantu oleh koperasi. Pembinaan tersebut, melalui pondok promosi yang telah dibentuk Diskoperindag.
“Kita hanya pembina terhadap UKM masyarakat. Dengan pondok promosi yang telah dibentuk Diskoperindag, melalui itulah gerai yang didirikan akan bergerak. Pembentukan gerai ini, akan terus kita evaluasi setiap tahunnya,” ungkapnya lagi.
Dahler juga mengatakan, apabila UKM berkembang serta promosi terhadap makanan khas daerah menunjukkan kemajuan, Diskoperindag Kota Payakumbuh akan melakukan penambahan gerai yang sama di daerah lain.
“Target kita, tidak Batam saja. Apabila dengan adanya gerai ini menunjukkan kemajuan, gerai juga akan kita didirikan daerah lain. Kalau bisa, nantinya gerai khas makanan Kota Payakumbuh ada di seluruh propinsi di Indonesia,” terangnya.
Sementara, pengelola UKM gerai makanan khas Kota Payakumbuh di Pulau Batam, Aftrayani menuturkan, keberadaan gerai Kota Payakumbuh oleh pemko, telah memberikan dampak positif. Gerai yang menjual berbagai macam makanan seperti batiah, galamai, kipang, rendang telur serta sanjai dan banyak makanan khas lainnya itu, ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai Negara.
‘Setidaknya, puluhan warga asing berbelanja di gerai ini. Seperti warga Cina, Singapura, Malaysia, India serta Arab. Warga lokal dari berbagai propinsi juga tak kalah banyaknya. Dengan adanya gerai ini, paling tidaknya makanan kita dan Kota Payakumbuh dikenal oleh masyarakat dunia,” ungkapnya.
Dikatakannya, sebelum adanya gerai tersebut dirinya telah lama dalam pemasaran makanan khas Kota Payakumbuh. Semenjak tahun 2005 lalu, dirinya merupakan satu-satunya distributor makanan khas Kota Payakumbuh di Batam.
“Semenjak 2005 lalu, usaha makanan ringan di Batam ini sudah saya geluti. Tekat ingin memajukan UKM di daerah serta nama Kota Payakumbuh dengan luas melalui makanan tradisional, sehingga timbulah ide untuk berdirinya gerai ini dan member nama dengan gerai Makanan Ringan Asli Payakumbuh,”terang Aftrayani warga asli Kecamatan Guguak.
Ditambahnya,ide untuk pendirian gerai makanan khas Kota Payakumbuh itu, disambut baik oleh Walikota Riza Falepi. “Adanya gerai ini sekaligus dalam upaya pemasaran terhadap makanan khas di kampung halaman untuk perluasan pemasaran. Dan juga sekaligus meningkatkan kesejahteraan para UKM yang telah memproduksi makanan tradisional di Kota Payakumbuh,” kata istri dari Mildarestuti ini. (*/skt)