Tanduk Kabau Sirah Tumpul di Kandang

PADANG, MINANGTERKINI- Pasca kegagalan di Piala Walikota Padang, Semen Padang kembali gagal total dan diluluhlantakkan oleh lawan-lawan mereka di Ajang Pra musim SCM Cup yang digelar di Stadion Agus Salim Padang, dalam pekan ini.

‘Kabau Sirah’ julukan Semen Padang, seperti kehilangan tanduk bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Klub kebanggaan Ranah Minang ini tak berdaya dipukul Persebaya 0-1, dibungkam Sriwijaya FC dengan skor 1-2 dan dipelasah dengan skor telak dan memalukan oleh tim ibukota Persija 1-4.


Selain faktor teknis di lapangan, kekalahan yang diderita ini oleh sebagian fans dianggap sebagai ‘karma’ bagi manajemen Semen Padang yang secara terang-terangan menyatakan dukungan mereka kepada La Nyalla untuk maju ke kursi no 1 PSSI. 


“Ya, dukungan oleh manajemen ini seperti sebuah langkah mundur dari Semen Padang yang selama ini dianggap selalu konsisten dalam mendukung kemajuan sepakbola nasional dan menentang indikasi permafiaan di Sepak Bola Indonesia. Ini pula yang mungkin menjadi sebuah karma bagi Semen Padang berujung kepada sejumlah kekalahan,” ujar Perismon, salah seorang pecinta sejati Tim Kabau Sirah.


Dikatakannya, mungkin tidak ada hubungan secara langsung antara dukungan manajemen ini dengan hancur leburnya Semen Padang di kandang sendiri di ajang SCM Cup kali ini, namun kekalahan tersebut sepertinya menjadi cambuk keras terhadap manajemen yang sepertinya tidak begitu antusias dalam mendatangkan pemain berkualitas dalam menghadapi ISL 2015.
 

“Dengan materi yang tidak jauh berbeda dengan musim lalu dan bahkan cenderung berkurang pasca ditinggal Osas Saha dan Pagbe di lini belakang serta ditambah dengan sikap manajemen Semen Padang yang berubah 180 derjat terhadap pencalonan ketua PSSI, maka jangan heran keberuntungan Semen Padang pada musim lalu yang tampil cukup impresif di ISL tidak akan terulang pada ISL 2015 ini,” cetusnya.

Lepas Herman Dzumafo Epandi

 
Setelah dikalahkan Sriwijaya, manajemen langsung mengevaluasi pemain mereka. Satu keputusan mereka adalah dengan memutus kontrak Herman Dzumafao yang dianggap tidak menunjukkan kontribusi positif dalam beberapa pertandingan. Fokus penambahan pemain di lini belakang terutama pasca kepergian Dafid Pagbe menjadi alasan mereka melepas Herman.


Setelah melakukan evaluasi mendalam usai kegagalan di dua turnamen pra musim yang diikuti, apalagi usai dikalahkan Sriwijaya, manajemen tim Semen Padang FC akhirnya memutuskan untuk melepas penyerang asing asal Kamerun, Herman Dzumafo Epandi.
 

Hal ini diungkapkan manajer Semen Padang, Asdian. Setelah melakukan evaluasi, manajemen menilai Dzumafo tidak memenuhi kriteria dan kebutuhan tim, serta dianggap tidak menunjukkan kontribusi positif dalam beberapa pertandingan. Fokus penambahan pemain di lini belakang terutama pasca kepergian Dafid Pagbe menjadi alasan mereka melepas Herman.

“Kemarin (Selasa, 20/01) sore, sudah saya sampaikan langsung pada Herman Dzumafo, bahwa ia tidak memenuhi kriteria dan kebutuhan tim,” kata Asdian, dikutip dari laman FCSemenPadang.


“Kami telah melepasnya, ini untuk kebaikannya agar terus bisa berkarir. Kami tidak ingin menjahatinya, dengan terus menahannya di sini, sementara kebutuhan kita bukan untuk penyerang,” tambah Asdian.


Keputusan untuk mencoret Herman Dzumafo ini diambil setelah melakukan pembicaraan dengan pemain, tim pelatih dan manajemen. Asdian menyebutkan, kebutuhan timnya saat ini adalah pemain belakang bukan penyerang.


Jafri Sastra Minta Maaf

 
Setelah tampil buruk di Piala Walikota Padang 2015 beberapa waktu lalu, Semen Padang kembali menunjukkan performa tak maksimal di turnamen ujicoba pra musim SCM Cup 2015. Pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, mengakui skuat asuhannya tampil mengecewakan dan meminta maaf untuk itu.


“Saya minta maaf kepada seluruh suporter, pendukung tim, juga pihak manajemen. Ini memang hasil pramusim yang buruk dan memalukan buat kita. Namun saya sebagai pelatih kepala bertanggung jawab untuk kegagalan ini,” tutur Jafri Sastra di Padang, kemarin, dikutip dari laman FCSemenPadang.


Tanda-tanda menurunnya permainan Semen Padang sudah terlihat sejak Turnamen Walikota Padang. Walau bermain di kandang sendiri, Semen Padang hanya menempati peringkat ketiga.


Pada babak penyisihan grup, Semen Padang kalah 0-1 dari Persiba Balikpapan dan hanya bermain imbang 2-2 menghadapi tim asal Malaysia, Selangor FA. Semen Padang lolos ke perebutan tempat ketiga setelah menang penalti lawan Selangor.


Parahnya, pada babak penyisihan Grup A turnamen SCM Cup 2015, Semen Padang tidak berdaya meskipun tampil di hadapan pendukungnya sendiri. Dari tiga kali laga, semuanya berkahir dengan kekalahan. Terakhir, Hendra Adi Bayauw dan kawan-kawan dilibas Persija Jakarta 4-1 di Stadion Haji Agus Salim Padang.


Jefri sendiri mengaku jika timnya masih memiliki kelemahan. Namun Jafri tetap mengapresiasi pemain yang sudah berusaha maksimal.


“Memang ada kelemahan. Di tiga laga (babak penyisihan Grup A SCM Cup 2015), kita juga bisa tampil dominan dan membuat peluang-peluang, tapi memang hasil akhir jauh dari harapan. Kita terima kekalahan itu, dan menjadi bahan untuk mengevaluasi tim ini agar lebih baik di kompetisi mendatang,” cetus Jafri Sastra. (*/skt)