DEWI MENANGIS SAAT MELIHAT RUMAH HANCUR

Suami Isteri Menangis Setelah Melihat Rumah 

Dewi, seorang ibu muda yang menjadi korban banjir bandang di daerah Paraman Dareh, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Selasa malam, langsung menangis histeris saat melihat rumahnya sudah hacur diterjang banjir bandang. 

Tak satu pun barang yang ada di dalam rumah yang berhasil diselamatkan. Saat air sungai mulai naik, Dewi dan suaminya, Nas, yang sedang menderita sakit stroke langsung lari meninggalkan rumah guna menyelamatkan diri.

--------
Rabu pagi, langit masih terlihat mendung. Kabut tebal pun menutupi daerah perbukitan yang ada di Paraman Dareh.  Warga yang semalam mengungsi ke Kantor Dinas Sosial, Kantor Camat, Masjid, dan rumah-rumah  warga lainnya yang agak jauh dari lokasi, mulai bersiap-siap untuk menuju kampung mereka.

Ada yang mengunakan motor dengan berboncengan bersama anggota keluarga, ada juga yang menumpang setiap kendaraan yang menuju Paraman Dareh. Wajah mereka pun terlihat kusut.

Saat memasuki lokasi, berbagai perasaan kecamuk muncul dalam dada warga. Jalan mereka juga ada yangdipercepat agar bisa cepat sampai ke rumah.  Wajah mereka juga was-was dan penuh harap rumah dan harta dalam keadaan aman dan selamat.

Namun ada juga yang langsung menangis histeris  saat melihat kondisi rumah yang sudah hancur di terjang banjir bandang.

Dewi ( 35 tahun) yang di damping suaminya Nas, yang menderita sakit stroke serta adik ifarnya, Sus,  tidak bisa membendung perasaannya. Tangisnyapun langsung pecah saat sampai di depan rumahnya. Teras dan seluruh isi rumah hanyut dan hancur akibat terjangan material banjir bandang berupa kayu gelondongan dan  tanah lumpur.

Sus yang menampinginya langsung memeluk Dewi saat tubuh ibu muda ini mulai linglung. Suaminya pun terlihat menangis.

Banjir bandang yang terjadi Sselasa malam sekitar pukul 19.30 Wib, membuat Dewi dan suaminya Nas,  kaget.  “Kami tinggal di pinggir sungai,  langsung lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” ujar Dewi sambil menyeka air matanya.
 
Rumah Hancur
Saat itu, kami mau sholat magrib, lanjutnya, tiba-tiba air sungai naik. Saya langsung membimbing suami yang sakit serta dua orang anak menuju lokasi aman. “Semua orang sudah lari sambil berteriak  ada air bah.. awas.. air bah,” ujar dewi seraya menyatakan ia dan anggota keluarga bergabung dengan warga lainnya di pengungsian.

Peristiwa banjir bandang ini telah merusak 27 unit rumah warga,  3 diantaranya rusak parah, salah satunya rumah milik Dewi dan keluarga. (mt/Lutfi)

Posting Komentar

0 Komentar