CLARA JATUH DI BHAYANGKARA EXPO, GANTENG KEMUNING HIASI STAND YANG MASIH KOSONG

TANAH DATAR, Minangterkini.com - Disaat ribuan mata tertuju pada ragam atraksi dan pertunjukan seni dan budaya pada Grand Opening Bhayangkara Expo 2017 itu, ada yang terlupakan kala gempita alat musik tradisonal mengema di Istano Basa Pagaruyung, Jumat (30/06/17) sore.

Dikala seluruh warga dan pengunjung berbaur dengan polisi mengikuti Wakapolda Brigjen Dra. Nur Afiah mebuka kegiatan bersejarah di Tanah Datar itu, disitulah Clara Jatuh, dan Ganteng Kemuning menghiasi stand Expo yang belum terisi. Dan diantara deretan stand kosong itu jualah Clara menjadi perhatian sebahagian pengunjung yang berlalu lalang.

Dengan kondisi di ikat, di jeruji dalam sebuah kandang yang berukuran tidak terlalu besar, Jatuh menemani Clara sesekali menggoyangkan ekornya kepada Ganteng dan Kemuning.

Itulah sebuah gambaran kehidupan keluarga kambing Etawa yang menjadi daya tarik tersendiri pada helat Akbar Bhayangkara Expo 2017, inovasi untuk menghadirkan usaha ekonomi kerakyatan dilakukan oleh peserta untuk memeriahkan hari ulang tahun Polri tersebut.

Diantara deretan stand kosong Clara sang kambing betina jenis Etawa ini bersama pejantannya bernama Jatuh, ikut memeriahkan pergelaran yang membuat Tanah Datar bersama jajaran Polres Tanah Datar membuka sejarah melakukan untuk pertama kalinya di Sumatera Barat.

Hasil inovasi ekonomi kerakyatan dari keturunan Etawa si Clara dan Kemuning ini jualah kelompok ternak di Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar ini bisa menghasilkan susu kambing murni untuk dipasarkan kepada kalangan masyarakat.

"Walau masih banyak kekurangan kekurangan dalam menyajikan ke peserta dan pengunjung namun antusias masyarakat cukup besar dalam memeriahkan kegiatan Bhayangkara Expo 2017 ini, kedepan pasti akan lebih mengema lagi," ujar Ketua Event Organizer Bhayangkara Expo 2017 Helmy kepada minangterkini.com disela acara pembukaan.

Helmy sendiri mengakui, jika peminat untuk ikut dalam Bhayangkara Expo ini cukup banyak namun para UKM kewalahan disaat hari libur ini, sehingga banyak yang mengurungkan niatnya ikut menjadi peserta.

Disinggung mengenai, kerjasama EO pimpinannya dengan pemerintah daerah termasuk Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) terkait, ia mengakui jika dinas dinas tersebut beralasan sulit mencari pegawai yang bisa hadir untuk menjaga stand karena masih banyak yang libur.

"Peminat banyak pak, termasuk dinas. Suasana libur, ndak ada yang jaga dan UKM sendiri pesimis karena masuknya bayar," ucapnya dengan alasan yang masih dipertanyakan.

Sementara itu, salah seorang pengunjung yang berasal dari Sawah Kareh Nagari Balimbing, Rambatan Nur Surya (48) mengakui jika acara ini meriah dengan penampilan atraksi yang dilakukan oleh anak nagari Tanah Datar, kolaborasi seninya pun sangat berbeda dengan penampilan umum yang di tunjukan.

"Apalagi atraksi dari pihak kepolisian, menjadi daya tarik tersendiri. Namun untuk para peserta UKM belum menunjukan hasil yang Bagus karena tidak banyaknya peminat UKM dapat dirangkul untuk berpartisipasi. Masa iya sih, ratusan UKM di Tanah Datar tidak bisa dirangkul oleh EO nya untuk ikut?" sebut Nur Surya yang mengaku lebih tertarik kepada stand Clara, Jatuh, Ganteng dan Kemuning jika melihat dari sisi ekonomi kerakyatannya.

Reporter : Aldoris / Dodoy



Posting Komentar

0 Komentar